Seorang perampok berpistol melakukan doa bersama dengan seorang korbannya di Indianapolis, Amerika Serikat, sampai sepuluh menit saat ia melakukan kejahatannya.
Meski begitu, setelah berdoa ia tetap meneruskan perampokan.
Kejadian ganjil ini muncul di bank yang berspesialisasi meminjamkan uang dalam jumlah kecil, Advance America, pada Senin (19/10).
Kasir Advance America, Angela Montez, 43 tahun, mengatakan kepada polisi bahwa seorang laki-laki tiba-tiba saja datang dan mengacungkan pestol.
"Ia (perampok) mengatakan ia tidak suka melakukan ini, tapi dirinya sedang kesulitan dan tidak memiliki pilihan lain," kata Montez di dalam laporan polisi.
Montez begitu ketakukan, ia mulai menangis dan mulai bicara tentang Tuhan pada si perampok. Ia mengatakan bahwa si perampok masih punya kesempatan untuk membatalkan rencananya.
Si perampok rupanya terharu. Ia mengatakan kepada Montez kalau ia memiliki anak usia dua tahun. Ia pun meminta Montez berdoa agar kesulitannya segera berlalu.
Montez bersedia. Akhirnya Montez dan berampok berlutut, berdoa agar kesulitan keuangan si perampok tidak lagi datang. Mereka bersoa dengan khusyuk selama sekitar 10 menit.
Karena Montez tampak begitu baik, perampok mengeluarkan sebutir peluru dari pestolnya. Ia mengatakan, itu satu-satunya peluru di pestol dan berjanji tidak akan melukainya. Ia pun meminta dirinya dipeluk. Tapi ia tetap meneruskan merampok.
Montez diminta berada di dalam toilet selama 20 menit dan ponselnya diambil agar tidak menelpun dari dalam toilet. Si perampok hanya mengambil US$20 (Rp 2 juta) dan menyisakan tumpukan uang yang lain.
Polisi masih mengejar perampok beriman itu, yang wajahnya terekam dalam kamera keamananan.
• TEMPO Interaktif
Meski begitu, setelah berdoa ia tetap meneruskan perampokan.
Kejadian ganjil ini muncul di bank yang berspesialisasi meminjamkan uang dalam jumlah kecil, Advance America, pada Senin (19/10).
Kasir Advance America, Angela Montez, 43 tahun, mengatakan kepada polisi bahwa seorang laki-laki tiba-tiba saja datang dan mengacungkan pestol.
"Ia (perampok) mengatakan ia tidak suka melakukan ini, tapi dirinya sedang kesulitan dan tidak memiliki pilihan lain," kata Montez di dalam laporan polisi.
Montez begitu ketakukan, ia mulai menangis dan mulai bicara tentang Tuhan pada si perampok. Ia mengatakan bahwa si perampok masih punya kesempatan untuk membatalkan rencananya.
Si perampok rupanya terharu. Ia mengatakan kepada Montez kalau ia memiliki anak usia dua tahun. Ia pun meminta Montez berdoa agar kesulitannya segera berlalu.
Montez bersedia. Akhirnya Montez dan berampok berlutut, berdoa agar kesulitan keuangan si perampok tidak lagi datang. Mereka bersoa dengan khusyuk selama sekitar 10 menit.
Karena Montez tampak begitu baik, perampok mengeluarkan sebutir peluru dari pestolnya. Ia mengatakan, itu satu-satunya peluru di pestol dan berjanji tidak akan melukainya. Ia pun meminta dirinya dipeluk. Tapi ia tetap meneruskan merampok.
Montez diminta berada di dalam toilet selama 20 menit dan ponselnya diambil agar tidak menelpun dari dalam toilet. Si perampok hanya mengambil US$20 (Rp 2 juta) dan menyisakan tumpukan uang yang lain.
Polisi masih mengejar perampok beriman itu, yang wajahnya terekam dalam kamera keamananan.
• TEMPO Interaktif
Tidak ada komentar:
Posting Komentar