17 Oktober 2009

Waduh... Di AS Ada Perawat Yang Malah Anjurkan Bunuh Diri

Bukannya menolong jiwa manusia, seorang perawat di Minneapolis, Amerika Serikat, William Melchert-Dinkel (47) justru menganjurkan bunuh diri.

Modusnya, Melchert-Dinkel ikut chatting di sebuah situs bunuh diri. Saat berbincang dengan lawan bicaranya yang depresi, dia pura-pura bersimpati dan malah menganjurkan untuk bunuh diri.


"Yang terpenting adalah meletakan jerat di leher. Simpulkan tali di belakang telinga kiri, tepat di pembuluh arteri. Ini sangat penting agar kau langsung tak sadar dan cepat menuju kematian," kata Melchert-Dinkel, dalam sebuah laman bunuh diri.


Melchert-Dinkel diduga terkait kematian Mark Drybrough (32) yang gantung diri di rumahnya di Coventy, Inggris pada 2005. Dia juga diduga bertanggungjawab atas kematian Nadia Kajouji (18) asal Bramtonm Ontario, Kanada yang menenggelamkan dirinya di sebuah sungai di Ottawa.


Meski keluarga korban geram dengan tindakan Melchert-Dinkel, menurut pakar hukum berpendapat keterlibatan Melchert-Dinkel sulit dibuktikan. Sebab, dia tak terlibat secara fisik.


"Tak akan ada yang terjadi. Saya hanya menjalankan hidup saya, itu saja," kata Melchert-Dinkel.


Kasus ini memancing perhatian Minnesota pada Maret 2008, saat itu sebuah organisasi anti tindakan bunuh diri di Inggris mengatakan ada orang Minnesota, melalui internet, berusaha memanipulasi orang untuk gantung diri.


Mei lalu, aparat Minnesota melakukan penyelidikan terhadap komputer milik Melchert-Dinkel. Di dalamnya ditemukan chating antara dia dengan seorang pria Canada. Melchert-Dinkel sedang mendeskripsikan cara terbaik untuk mati.


Ketika beraksi di dunia maya, Melchert-Dinkel menggunakan tiga nama samaran yakni 'Li Dao', 'Cami, dan 'Falcon Girl'.


Organisasi keperawatan Minnesota, yang mencabut ijin keperawatan Melchert-Dinkel, mengatakan profesinya sebagai perawat membuatnya ahli dan tahu cara efektif melakukan bunuh diri.


Melchert-Dinkel pernah bekerja sebagai perawat di beberapa rumah sakit dan melakukan perawatan di rumah. Dia beberapa kali dilaporkan atas tuduhan mengabaikan pasien dan bertindak kasar.


Kepada Kajouji, Melchert-Dinkel menggunakan nama samaran 'Cami'. Sebagai Cami dia tak hanya memberikan dukungan moril untuk bunuh diri, tapi juga cara-cara bunuh diri.


Cami mencoba mendorong Kajouji untuk gantung diri ketimbang terjun ke sungai dingin.


"Kalau kau ingin gantung diri, kita bisa melakukan itu bersama secara on line, sehingga kau tak akan takut," kata Melchert-Dinkel sebagai Cami.



• VIVAnews

Tidak ada komentar:

Posting Komentar