02 November 2009

Qian Xuesen, Bapak Roket China Meninggal di Usia 98 Tahun

Orang yang paling berjasa dalam perkembangan teknologi luar angkasa China telah meninggal pada usia 98 tahun.

Qian Xuesen meninggal pada hari Sabtu (31/10/2009) waktu Beijing. Ia merupakan orang pertama yang mendirikan pusat penelitian roket dan misil di China, berkat pengalamannya bergabung dengan lembaga aeronautika di Amerika.


Dilansir Xinhua News, Senin (2/11/2009), Qian memulai karirnya di dunia penerbangan sebagai peneliti di Amerika. Ia dikenal sebagai orang yang memiliki pemikiran dan ide cemerlang dalam bidang tersebut. Sayangnya, kebencian terhadap kaum komunis di Amerika membuat Qian harus kembali ke China pada tahun 1955.


Sepulang dari Amerika, Qian pun membangun institut peluru kendali dan roket pertama di China. Ke depan, institut ini cukup membantu program luar angkasa yang digalakkan China. Ia juga yang membantu mengembangkan peluru kendali bertenaga nuklir pertama di China, dan meluncurkan satelit pertama pada tahun 1970.


Pada tahun 1991 Qian memutuskan untuk pensiuan, setahun sebelum China berkomitmen untuk menerbangkan pesawat berawak ke bulan.


Namun begitu, China cukup berterima kasih pada Qian. Pasalnya, penelitiannya telah merupakan dasar dari teknologi roket Long March CZ-2F yang berhasil membawa astronot China pertama, Yang Liwei, meluncur ke bulan pada tahun 2003.


Qian sendiri dilahirkan pada tahun 1911 di sebelah timur kota Hangzhou. Qian memutuskan untuk menetap di Amerika setelah mendapatkan beasiswa pada tahun 1936. Setelah lulus dari Massachusets Institute of Technology, Qian pun meneruskan pendidikannya di California Institute od Technology, tempat di mana ia mulai mengembangkan penelitian Jet Propulsion.


Semasa hidupnya, Qian sempat berkeinginan untuk hidup hingga usia 100 tahun.



• okezone.com

1 komentar: