Sebanyak 31 negara di dunia akan mempromosikan batik khas Solo, Jawa Tengah. Promosi akan dilakukan 50 mahasiswa asing di negara masing-masing, yang saat ini tengah melakukan kunjungan ke tiga sentra batik di Solo, Rabu 21 Oktober 2009.
Sebanyak 50 mahasiswa tersebut, merupakan mahasiswa asing yang mendapat Beasiswa Seni Budaya Indonesia (BSBI) dari Departemen Luar Negeri (Deplu).
"Mereka kagum dengan kita, mereka merasa nyaman dengan sambutan kita, dan mereka juga siap mempromosikan batik Solo ke negaranya masing-masing," kata Kepala Dinas Pariwisata Seni dan Budaya, Kota Solo, Purnomo Subagyo.
Menurut Purnomo, 50 mahasiswa asing sebelum mempromosikan batik ke luar negeri, mereka akan meninjau tiga sentra batik terbesar di Kota Solo, yakni Kampung Wisata Batik Kauman, Kampoeng Batik Laweyan dan sentra batik Pasar Klewer.
"Dengan kunjungan itu, para perajin batik juga akan termotivasi untuk terus menciptakan berbagai motif batik yang baru dan unik," ujarnya.
Dengan promosi itu, nantinya bukan hanya produk batik Solo saja yang menjadi primadona di luar negeri. Namun tiga sentra batik yang juga sedang digarap sebagai objek wisata budaya. "Lebih dari itu, dengan promosi itu sektor UKM yang lainnya juga diuntungkan, karena semua saling terkait terutama batik dan wisata budaya," kata dia.
Ke-50 mahasiswa asing itu antara lain berasal dari Amerika Serikat, Inggris, Timor Leste, Vietnam dan berbagai negara Eropa dan Asia lainnya. "Itu juga untuk kepentingan pangsa pasar ekspor ke depan," kata dia.
Sebelumnya, 50 mahasiswa asing itu beraksi dalam acara Indonesia Channel 2009 di Keraton Pura Mangkunegaran, Solo dengan mementaskan sejumlah tari tradisional dari empat kota studi mereka yakni Solo, tiga bulan.
• VIVAnews
Sebanyak 50 mahasiswa tersebut, merupakan mahasiswa asing yang mendapat Beasiswa Seni Budaya Indonesia (BSBI) dari Departemen Luar Negeri (Deplu).
"Mereka kagum dengan kita, mereka merasa nyaman dengan sambutan kita, dan mereka juga siap mempromosikan batik Solo ke negaranya masing-masing," kata Kepala Dinas Pariwisata Seni dan Budaya, Kota Solo, Purnomo Subagyo.
Menurut Purnomo, 50 mahasiswa asing sebelum mempromosikan batik ke luar negeri, mereka akan meninjau tiga sentra batik terbesar di Kota Solo, yakni Kampung Wisata Batik Kauman, Kampoeng Batik Laweyan dan sentra batik Pasar Klewer.
"Dengan kunjungan itu, para perajin batik juga akan termotivasi untuk terus menciptakan berbagai motif batik yang baru dan unik," ujarnya.
Dengan promosi itu, nantinya bukan hanya produk batik Solo saja yang menjadi primadona di luar negeri. Namun tiga sentra batik yang juga sedang digarap sebagai objek wisata budaya. "Lebih dari itu, dengan promosi itu sektor UKM yang lainnya juga diuntungkan, karena semua saling terkait terutama batik dan wisata budaya," kata dia.
Ke-50 mahasiswa asing itu antara lain berasal dari Amerika Serikat, Inggris, Timor Leste, Vietnam dan berbagai negara Eropa dan Asia lainnya. "Itu juga untuk kepentingan pangsa pasar ekspor ke depan," kata dia.
Sebelumnya, 50 mahasiswa asing itu beraksi dalam acara Indonesia Channel 2009 di Keraton Pura Mangkunegaran, Solo dengan mementaskan sejumlah tari tradisional dari empat kota studi mereka yakni Solo, tiga bulan.
• VIVAnews
Tidak ada komentar:
Posting Komentar