Banyak hal yang bisa menurunkan kadar kualitas sperma kaum pria, misal terlalu banyak merokok dan lain-lain.
Ada penemuan terbaru mengenai sebab-sebab penurunan kualitas sperma yaitu kualitas sperma bisa turun karena polusi asap kendaraan.
Badan Kesehatan Dunia (WHO) menempatkan Jakarta sebagai kota dengan tingkat polusi tertinggi ketiga di dunia, setelah Meksiko dan Thailand. Sumber polusi terbesar dihasilkan asap kendaraan bermotor yang mencapai 70 persen.
Kontaminasi gas buang kendaraan bermotor itu tak hanya membuat Jakarta menyandang kota terjorok. Kondisi itu juga berpotensi menimbulkan berbagai gangguan kesehatan bagi warganya. Dan, mereka yang beraktivitas di dekat sumber polusi merupakan kelompok yang paling rentan menerima dampaknya.
Sebuah penelitian pun dilakukan terhadap 290 polisi lalu lintas pria yang telah bekerja lebih dari lima tahun dan 58 polisi non-lalu lintas. Penelitian dilakukan dengan memeriksa kadar Pb (kadar timbal atau polutan) dalam urin, dan kualitas sperma mereka.
Hasilnya, jumlah spermatozoa polisi lalu lintas hanya berkisar 19,5 juta per mililiter. Jumlah itu lebih rendah jika dibandingkan spermatozoa polisi non-lalu lintas yang lebih 20 juta per mililiter. Sperma polisi lalu lintas juga memiliki mobilitas lebih rendah (44,5 persen) dibandingkan kondisi normal (lebih 50 persen).
Hasil penelitian itu dipublikasikan dalam buku 'Peningkatan Kualitas Udara Perkotaan: Strategi dan Rencana Aksi Lokal' yang diterbitkan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta tahun 2006.
Secara umum, pencemaran udara memiliki dampak buruk terhadap kesehatan manusia seperti defisiensi oksigen dalam darah, iritasi mata, kerusakan sistem pernapasan, kanker, gangguan sistem syaraf, gangguan reproduksi, dan genetika.
Pencemaran udara juga berdampak buruk terhadap tanaman dan hewan seperti memicu kerusakan daun, berkurangnya produktivitas, menurunnya laju fotosintesa, serta gangguan sistem pernapasan dan syaraf pusat hewan.
• VIVAnews
Ada penemuan terbaru mengenai sebab-sebab penurunan kualitas sperma yaitu kualitas sperma bisa turun karena polusi asap kendaraan.
Badan Kesehatan Dunia (WHO) menempatkan Jakarta sebagai kota dengan tingkat polusi tertinggi ketiga di dunia, setelah Meksiko dan Thailand. Sumber polusi terbesar dihasilkan asap kendaraan bermotor yang mencapai 70 persen.
Kontaminasi gas buang kendaraan bermotor itu tak hanya membuat Jakarta menyandang kota terjorok. Kondisi itu juga berpotensi menimbulkan berbagai gangguan kesehatan bagi warganya. Dan, mereka yang beraktivitas di dekat sumber polusi merupakan kelompok yang paling rentan menerima dampaknya.
Sebuah penelitian pun dilakukan terhadap 290 polisi lalu lintas pria yang telah bekerja lebih dari lima tahun dan 58 polisi non-lalu lintas. Penelitian dilakukan dengan memeriksa kadar Pb (kadar timbal atau polutan) dalam urin, dan kualitas sperma mereka.
Hasilnya, jumlah spermatozoa polisi lalu lintas hanya berkisar 19,5 juta per mililiter. Jumlah itu lebih rendah jika dibandingkan spermatozoa polisi non-lalu lintas yang lebih 20 juta per mililiter. Sperma polisi lalu lintas juga memiliki mobilitas lebih rendah (44,5 persen) dibandingkan kondisi normal (lebih 50 persen).
Hasil penelitian itu dipublikasikan dalam buku 'Peningkatan Kualitas Udara Perkotaan: Strategi dan Rencana Aksi Lokal' yang diterbitkan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta tahun 2006.
Secara umum, pencemaran udara memiliki dampak buruk terhadap kesehatan manusia seperti defisiensi oksigen dalam darah, iritasi mata, kerusakan sistem pernapasan, kanker, gangguan sistem syaraf, gangguan reproduksi, dan genetika.
Pencemaran udara juga berdampak buruk terhadap tanaman dan hewan seperti memicu kerusakan daun, berkurangnya produktivitas, menurunnya laju fotosintesa, serta gangguan sistem pernapasan dan syaraf pusat hewan.
• VIVAnews
Tidak ada komentar:
Posting Komentar