23 Oktober 2009

Inilah Cerita Misteri di Balik Puing Hotel Ambacang ! Serem Eui ...

Pasca gempa 7,9 Skala Richter yang meluluhlantahkan bangunan Hotel Ambacang, Rabu, 30 September 2009 lalu, memunculkan sejumlah kisah misteri di kalangan masyarakat Kota Padang.

Seorang sopir angkutan kota jurusan Pasar Raya-Air Tawar, Tabing, tanpa sengaja melihat sosok anak perempuan berada diantara reruntuhan, waktu itu pukul 01.30 malam. "Aneh anak kecil ngapain malem-malem di hotel itu," ujar Edi.


Memang sulit dibuktikan cerita sopir itu. Namun, sejumlah sopir lain yang sempat melintas merasakan hal serupa. "Tidak hanya penampakan, terdengar juga suara-suara aneh minta tolong dan tangisan," kata kata Edi (35), yang diamini sopir lainnya.


Masyarakat meyakini masih banyak korban yang tertimbun dan masih hidup diantara reruntuhan dan puing-puing hotel. "Menurut ceritanya masih ada orang yang belum dievakuasi dari reruntuhan hotel, bahkan suara-suara orang minta tolong masih terdengar jelas," aku Edi.


Tidak hanya itu, sempat beredar di masyarakat pesan pendek tentang salah seorang korban yang mengaku bernama Tiara. Dalam short message service (SMS) yang dikirim secara berantai ini sempat menghebohkan warga kota.


Dalam pesan pendek itu dikabarkan bahwa Tiara yang merupakan siswi salah satu Sekolah Menengah Kejuruan di Padang kehilangan kepalanya di reruntuhan Hotel Ambacang. "Dia meminta agar kepalanya dicarikan," kisah Kustiah Reni Putri (27 tahun), yang mengaku menerima sms menyeramkan ini.


Karena tak ingin menanggung sendiri beban tersebut, pesan itu diteruskan berantai ini ke sejumlah rekannya. "Reni juga dengar nama Tiara, kalau gak salah ia merupakan salah satu korban yang dievakuasi dari reruntuhan hotel."


Sejumlah orang yang mengaku menerima pesan pendek tersebut mencoba menghubungi nomor telepon selular milik Tiara. "Hanya nada sambung pribadi yang terdengar dan tidak ada jawaban," ungkap Reni.


Saat gempa mengguncang Sumbar, Hotel Ambacang ambruk dan menimbun puluhan pengunjung. Saat gempa, ratusan orang tercatat terkurung di dalam karena tidak berhasil menyelamatkan diri dari reruntuhan gedung.


Terakhir, pihak Korem 032 Wirabraja mengaku masih mencari sejumlah korban yang masih tertimbun di reruntuhan gedung. Namun setelah tiga pekan, penghentian pencarian korban dihentikan karena sudah tidak mungkin ada korban masih hidup.



• VIVAnews

Tidak ada komentar:

Posting Komentar