Seperti yang kita ketahui bersama bahwa JANTUNG adalah jam kehidupan. Jika berhenti berdetak, berakhir pula "kontrak hidup" seseorang di dunia. Menjaga jantung tetap sehat adalah tindakan bijak agar terhindar dari penyakit jantung.
Gangguan pembuluh darah jantung (kardiovaskuler) menempati peringkat pertama penyebab kematian di negara-negara Barat. Upaya terapi, terlebih pencegahan, bagi beragam penyakit terkait pembuluh darah pun menjadi hal penting yang terus digali. Konsumsi jus buah segar secara rutin diyakini membantu menjauhkan seseorang dari beragam penyakit.
Tim peneliti dari the Universite Louis Pasteur de Strasbourg memilih objek jus anggur dan menguji efek serta manfaatnya terhadap jantung. Mereka melaporkan bahwa jus anggur membantu melindungi seseorang dari penyakit jantung. Efek yang sama juga ditemui dari minuman anggur merah (red wine) tanpa alkohol.
"Jus anggur memiliki efek perlindungan yang sama terhadap penyakit jantung seperti halnya red wine, tapi yang non alkohol," kata Dr Valerie Schini-Kerth yang menjabat ketua tim penulisan studi yang diterbitkan dalam jurnal Penelitian Kardiovaskuler tersebut.
Red wine dan jenis tertentu dari jus anggur diketahui memiliki kadar polyphenoly ang tinggi. Polyphenol adalah kelompok metabolite sekunder yang dihasilkan oleh tanaman dan berperan penting untuk kesehatan manusia. Sebagian dari kelompok polyphenol ini bersifat antioksidan yang ampuh, sebagian lainnya berfungsi mencegah dan melawan sel kanker, serta memiliki sifat antimicrobial (menghindari infeksi).
Itulah sebabnya, jus anggur dipercaya dapat mencegah dan membantu penyembuhan beberapa penyakit infeksi virus seperti halnya influenza. Terkait penelitian ini, polyphenol disinyalir dapat menghambat produksi protein yang biasanya dikaitkan dengan penyakit kardiovaskuler.
Permasalahan jantung dan pembuluh darah (vaskuler) akan berkembang manakala sel endotel yang terdapat pada pembuluh darah tidak bekerja sebagaimana mestinya.
Schini-Kerth dan timnya menemukan bahwa kandungan polyphenol dalam jus anggur dapat mengaktifkan sel endotel untuk memproduksi nitrit oxide yang membantu melindungi tubuh melawan penyakit kardiovaskuler dan menjaga kesehatan pembuluh darah serta tekanan darah. Polyphenol dalam anggur merah maupun jus anggur segar ini memiliki cara kerja yang sama.
"Akan tetapi, tidak semua jus anggur memiliki efek menguntungkan seperti itu. Hanya yang memiliki kadar polyphenol tinggi saja yang bisa menghasilkan manfaat optimal bagi kesehatan jantung," kata Schini-Kerth.
Jumlah polyphenol dalam jus anggur, tergantung jenis anggurnya dan bagaimana proses pembuatannya.
"Kami memiliki informasi tentang 100 jenis wine yang berbeda beserta informasi tentang jumlah polyphenol-nya. Dari situ diketahui bahwa yang memiliki efek perlindungan tertinggi adalah yang kandungan polyphenolnya tertinggi," ujarnya.
Namun, Schini-Kerth, yang penelitiannya hampir sebagian dibiayai oleh Welch Foods Inc (produsen jus anggur), mengungkapkan bahwa saat ini hanya sedikit informasi yang mengungkapkan tentang kandungan polyphenol dalam jus anggur.
Untuk mengetahui efek lebih lanjut terhadap manusia, para peneliti melakukan studi percobaan terhadap sel yang diambil dari babi. Mereka mencari pembuluh darah yang sehat dan merencanakan studi lanjutan untuk melihat apakah jus anggur memiliki efek terhadap pembuluh darah, yang biasanya mengindikasikan pertanda gangguan kardiovaskuler.
Sementara itu, menurut konsultan pada divisi penyakit kardiovaskuler dan assistant professor of medicine di Mayo Medical School, Martha Grogan MD, kemungkinan manfaat jus anggur untuk kesehatan jantung memang selalu ada.
"Ada sejumlah bukti yang mengatakan bahwa meminum red wine mungkin mengurangi risiko serangan jantung, tapi manfaatnya itu sendiri tergantung faktor lainnya seperti zat antioksidan yang disebut flavanoid yang ditemukan dalam red wine. Jus anggur dan jus anggur merah juga mengandung flavanoid," ujarnya.
Lebih lanjut dia mengatakan bahwa red wine juga mengandung zat yang disebut resveratrol yang bisa mengurangi risiko darah menggumpal. Zat ini juga terkandung dalam kulit dan biji anggur. Namun belum diketahui apakah kandungan resveratrol dalam anggur cukup banyak sehingga bisa mendatangkan manfaat signifikan terhadap kesehatan.
Asosiasi Jantung Amerika tidak menganjurkan seseorang mengonsumsi alkohol hanya untuk mencegah penyakit jantung. Ingatlah bahwa mengonsumsi alkohol dapat meningkatkan resiko tekanan darah tinggi, obesitas, stroke, dan kanker.
"Sesedikit apapun kandungan alkohol di dalamnya, tetap bisa membuat anda ketagihan," tandasnya.
• Okezone.com
Gangguan pembuluh darah jantung (kardiovaskuler) menempati peringkat pertama penyebab kematian di negara-negara Barat. Upaya terapi, terlebih pencegahan, bagi beragam penyakit terkait pembuluh darah pun menjadi hal penting yang terus digali. Konsumsi jus buah segar secara rutin diyakini membantu menjauhkan seseorang dari beragam penyakit.
Tim peneliti dari the Universite Louis Pasteur de Strasbourg memilih objek jus anggur dan menguji efek serta manfaatnya terhadap jantung. Mereka melaporkan bahwa jus anggur membantu melindungi seseorang dari penyakit jantung. Efek yang sama juga ditemui dari minuman anggur merah (red wine) tanpa alkohol.
"Jus anggur memiliki efek perlindungan yang sama terhadap penyakit jantung seperti halnya red wine, tapi yang non alkohol," kata Dr Valerie Schini-Kerth yang menjabat ketua tim penulisan studi yang diterbitkan dalam jurnal Penelitian Kardiovaskuler tersebut.
Red wine dan jenis tertentu dari jus anggur diketahui memiliki kadar polyphenoly ang tinggi. Polyphenol adalah kelompok metabolite sekunder yang dihasilkan oleh tanaman dan berperan penting untuk kesehatan manusia. Sebagian dari kelompok polyphenol ini bersifat antioksidan yang ampuh, sebagian lainnya berfungsi mencegah dan melawan sel kanker, serta memiliki sifat antimicrobial (menghindari infeksi).
Itulah sebabnya, jus anggur dipercaya dapat mencegah dan membantu penyembuhan beberapa penyakit infeksi virus seperti halnya influenza. Terkait penelitian ini, polyphenol disinyalir dapat menghambat produksi protein yang biasanya dikaitkan dengan penyakit kardiovaskuler.
Permasalahan jantung dan pembuluh darah (vaskuler) akan berkembang manakala sel endotel yang terdapat pada pembuluh darah tidak bekerja sebagaimana mestinya.
Schini-Kerth dan timnya menemukan bahwa kandungan polyphenol dalam jus anggur dapat mengaktifkan sel endotel untuk memproduksi nitrit oxide yang membantu melindungi tubuh melawan penyakit kardiovaskuler dan menjaga kesehatan pembuluh darah serta tekanan darah. Polyphenol dalam anggur merah maupun jus anggur segar ini memiliki cara kerja yang sama.
"Akan tetapi, tidak semua jus anggur memiliki efek menguntungkan seperti itu. Hanya yang memiliki kadar polyphenol tinggi saja yang bisa menghasilkan manfaat optimal bagi kesehatan jantung," kata Schini-Kerth.
Jumlah polyphenol dalam jus anggur, tergantung jenis anggurnya dan bagaimana proses pembuatannya.
"Kami memiliki informasi tentang 100 jenis wine yang berbeda beserta informasi tentang jumlah polyphenol-nya. Dari situ diketahui bahwa yang memiliki efek perlindungan tertinggi adalah yang kandungan polyphenolnya tertinggi," ujarnya.
Namun, Schini-Kerth, yang penelitiannya hampir sebagian dibiayai oleh Welch Foods Inc (produsen jus anggur), mengungkapkan bahwa saat ini hanya sedikit informasi yang mengungkapkan tentang kandungan polyphenol dalam jus anggur.
Untuk mengetahui efek lebih lanjut terhadap manusia, para peneliti melakukan studi percobaan terhadap sel yang diambil dari babi. Mereka mencari pembuluh darah yang sehat dan merencanakan studi lanjutan untuk melihat apakah jus anggur memiliki efek terhadap pembuluh darah, yang biasanya mengindikasikan pertanda gangguan kardiovaskuler.
Sementara itu, menurut konsultan pada divisi penyakit kardiovaskuler dan assistant professor of medicine di Mayo Medical School, Martha Grogan MD, kemungkinan manfaat jus anggur untuk kesehatan jantung memang selalu ada.
"Ada sejumlah bukti yang mengatakan bahwa meminum red wine mungkin mengurangi risiko serangan jantung, tapi manfaatnya itu sendiri tergantung faktor lainnya seperti zat antioksidan yang disebut flavanoid yang ditemukan dalam red wine. Jus anggur dan jus anggur merah juga mengandung flavanoid," ujarnya.
Lebih lanjut dia mengatakan bahwa red wine juga mengandung zat yang disebut resveratrol yang bisa mengurangi risiko darah menggumpal. Zat ini juga terkandung dalam kulit dan biji anggur. Namun belum diketahui apakah kandungan resveratrol dalam anggur cukup banyak sehingga bisa mendatangkan manfaat signifikan terhadap kesehatan.
Asosiasi Jantung Amerika tidak menganjurkan seseorang mengonsumsi alkohol hanya untuk mencegah penyakit jantung. Ingatlah bahwa mengonsumsi alkohol dapat meningkatkan resiko tekanan darah tinggi, obesitas, stroke, dan kanker.
"Sesedikit apapun kandungan alkohol di dalamnya, tetap bisa membuat anda ketagihan," tandasnya.
• Okezone.com
Keren infonya :)
BalasHapusterima kasih sob, hanya berbagi untuk teman2 smua, smoga bermanfaat :)
BalasHapus