05 Oktober 2009

Terkuak Sudah... Pertemuan Antasari-Rani adalah SKENARIO !

Beberapa waktu lalu kita dihebohkan dengan ditangkap nya Antasari Azhar (Ketua KPK) yang diduga sebagai dalang utama pembunuhan Direktur PT Putra Rajawali Banjaran, Nasrudin Zulkarnaen.

Menjelang Antasari Azhar duduk di kursi pesakitan yang dijadwalkan pada 8 Oktober mendatang, kuasa hukum Ketua KPK nonaktif itu kembali menjelaskan mengenai pertemuan Antasari-Rani Juliani di Hotel Gran Mahakam, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan.


Dalam jumpa pers yang digelar tim kuasa hukum Antasari, salah satu kuasa hukum, Juniver Girsang menegaskan bahwa pertemuan Rani dan Antasari di Hotel Gran Mahakam adalah bagian dari skenario.


"Rani menghubungi Antasari setelah tiga tahun tidak bertemu, melalui SMS. Rani bertemu, meminta waktu kepada Antasari untuk membicarakan mengenai keanggotaan di Modern Golf Tangerang, karena Rani saat itu bekerja sebagai marketing Modern Golf," ujar Juniver saat jumpa pers di sebuah rumah makan di Senayan, Jakarta Selatan, Senin (5/10/2009).


Juniver menambahkan, kliennya dan Rani bertemu di kamar 803 Hotel Gran Mahakam. Setelah bertemu beberapa menit, Antasari mendapat telepon dari Direktur PT Putra Rajawali Banjaran, Nasrudin Zulkarnaen.


Nasrudin mengatakan sudah di lobi, lalu Antasari mempersilakan Nasrudin masuk ke kamar. "Saat itu Nasrudin pura-pura kaget karena Rani ada di situ, padahal kenyataannya mereka datang bersama-sama di hotel. Sedangkan Antasari tidak tahu hubungan keduanya sebagai suami istri," tandasnya.


Jadi menurutnya, kabar pertemuan itu telah dibentuk seakan-akan telah dibentuk opini telah terjadi peristiwa yang tidak sepatutnya dilakukan Antasari kepada Rani.


"Padahal, Rani dan Nasrudin datang bersama-sama dan tahu Rani ada janji dengan Antasari," ucap dia.


Pada Rabu 30 September, Kapuspenkum Kejagung Didiek Darmanto mengatakan pihaknya telah menerima tentang penetapan sidang perkara Antasari.


Selanjutnya, sidang akan digelar di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan pada 8 Oktober 2009.



• TEMPOinteraktif

5 komentar:

  1. Wah kalau begitu keadaannya, berarti besar kemungkinan Antasari tidak terlibat dalam pembunuhan pak nasruddin. Coba Pak Jaksa cari tau para polisi yang terlibat dalam kasus ini, siapa tau mereka Ini dalang pembunuhnya, terus pak antasari yang akan di korbankan. Biasanya polisi kalau mau menghilangkan orang, banyak cara yang dilakukannya. Misal mau nangkap seseorang dengan kasus narkoba. Jebakan yang banyak dilakukan polisi adalah menyusupkan extasi sebiji atau dua biji, ke dalam saku calon korban, lalu kemudian atas fakta itu, calon korban di tangkap dengan tuduhan bawa ekstasi, padahal calon korban tidak tahu-menahu. Kasus lain banyak.... Jadi hati-hati dengan permainan polisi.

    BalasHapus
  2. Sinonim

    Seetuju dengan saudara anonim

    BalasHapus
  3. PLOKSI : GA PERNAH ITU.....!
    FAKTA/FACYU : KALO GA GITU GIMANA GUE BIAYAIN BOS YG DATANG BERKUNJUNG? DANA TAKTIS? AYOLAH JADI pXXX JUGA ADALAH USAHA SAMA KAYA JADI DIREKTUR/PENGEMIS... SEMUANYA BUTUH DANA AGAR JALAN.
    PLOKSI : BUKTIIN ATAU SITU MASUK PENJARA.
    FACYU : TATUT AH PA... SALAH OMONG MASUK BUI

    BalasHapus
  4. mau ketemu bicaraain kartu anggota ko ntewa hotel?
    ga dirumah aja pa?

    BalasHapus
  5. Kita lihat saja sidangnya walau kebenaran sejati nanti di akhirat

    BalasHapus