31 Oktober 2009

Menyibak Fenomena "Kampung Idiot" di Ponorogo, Jawa Timur

Sungguh tragis benar nasib saudara kita yang ada di salah satu desa di daerah Ponorogo, Jawa Timur ini.

Bagaimana tidak, hampir seluruh masyarakat di sini memiliki keterbelakangan mental [idiot] dan yang menyedihkan lagi mereka ini semua hidup di dalam kemiskinan. Makanya kampung ini disebut sebagai Kampung Idiot
.

Telah ada upaya bantuan baik dari pemerintah ataupun dari orang-orang yang terketuk hatinya untuk segera membantu saudara kita ini, namun masih dirasa kurang sekali.


Fenomena 'Kampung Idiot' ini telah menjadi buah bibir beberapa waktu lalu baik di media cetak ataupun elektronik, dan memang diharapkan dari tayangan di media-media tersebut bisa menarik bantuan dari pihak lainnya yang tergerak hatinya.


Dari Pemerintah Provinsi Jawa Timur memberikan bantuan sebesar Rp1,9 miliar kepada sejumlah penderita keterbelakangan mental (idiot) yang berada di Desa Karangpatihan, Kecamatan Balong, Kabupaten Ponorogo.


Pemberian diberikan secara simbolis oleh Gubernur Jawa Timur Soekarwo kepada Sekretaris Daerah Ponorogo Luhur Karsanto saat meresmikan Terminal Kertonegoro di Ngawi, Jatim, Senin."Bantuan ini dimaksudkan untuk meringankan beban warga yang tergolong tidak mampu karena keterbelakangan mental dan ekonomi di pelosok Ponorogo," ujarnya setelah meresmikan Terminal Ngawi.


Menurut dia, bantuan sebesar Rp1,9 miliar tersebut akan diberikan dalam bentuk pemberian 10 ekor ternak kambing dari Dinas Sosial Provinsi Jatim, dan 2 ton beras dari Dinas Ketahanan Pangan Provinsi Jatim.


Lalu, 10 tangki air bersih dari dari Dinas Pekerjaan Umum Provinsi Jatim, pembangunan sumur dari Dinas Pekerjaan Umum dan Pengairan Provinsi Jatim, serta bibit sayuran dari Dipertan Provinsi Jatim. "Kasus kampung idiot sebelumnya pernah disorot oleh berbagai pihak. Melalui bantuan ini diharapkan dapat membantu kehidupan warga miskin yang ada di sana," katanya.


Selain itu, Gubernur juga meminta kepada Pemkab Ponorogo untuk setius menangani masalah ini. Menurut Soekarwo, selain kondisi ekonomi rendah dan kekurangan asupan gizi, kasus penederita keterbelakangan mental di Desa Karangpatihan, Ponorogo, juga disebabkan oleh perkawinan sedarah.


Sebelumnya, data Kabupaten Ponorogo merinci, dari 111 jiwa yang masuk kelompok keluarga dengan masalah keterbelakangan mental, sebagaimana data resmi desa setempat, mayoritas warga idiot ini berusia 40 tahun ke atas. Sebagian lain berusia antara 30-40 tahun, dan sebagian kecil lagi adalah usia balita hingga dewasa.


Dari total 1.756 KK yang tercatat di administrasi desa, 1.203 KK di antaranya hidup di bawah garis kemiskinan. Jumlah sebanyak itu sudah termasuk 49 KK yang sebagian atau seluruh anggota keluarganya mengalami keterbelakangan mental.



• Republika Online

• Sumber Gambar [link]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar