31 Oktober 2009

Rahasia Besar ! Siapa Sih Sebenarnya Penembak-penembak di Freeport?

Warga Kabupaten Mimika kembali mempertanyakan pelaku utama sesungguhnya dari penembakan di areal pertambangan PT Freeport Indonesia yang terjadi sejak Juli hingga Oktober.

"Kami masyarakat Mimika bingung, siapa sesungguhnya pelaku utama penembakan di Freeport karena pernyataan petinggi TNI dan Polri terkesan saling bertentangan satu dengan yang lain," kata Wakil Direktur Yayasan Hak Azasi Manusia Anti Kekerasan (Yahamak) Arnold Ronsumbre, Sabtu (31/10) di Timika.


Arnold mempertanyakan hal itu sehubungan dengan pernyataan Pangdam XVII/Cenderawasih Mayjen TNI AY Nasution di Jayapura, Jumat (30/10), yang menganggap kelompok Kelly Kwalik sebagai pelaku dari serangkaian aksi penembakan di areal Freeport selama ini.


"Kalau benar demikian, aparat silakan memprosesnya dan jangan menjadikan orang-orang kecil sebagai kambing hitam," ujar Arnold.


Ia meminta semua pihak bersikap transparan sehingga aktor utama sesungguhnya di balik peristiwa penembakan di areal Freeport selama ini bisa terungkap.


Berbeda dengan Pangdam XVII/Cenderawasih, Kapolda Papua Irjen FX Bagus Ekodanto belum lama ini di Jayapura mengatakan bahwa pelaku penembakan di areal Freeport bukan kelompok Kelly Kwalik. Pernyataan Bagus Ekodanto tersebut didasari atas pengakuan Kelly Kwalik sendiri kepada salah seorang anggota polisi yang ditugaskan bertemu dengan yang bersangkutan belum lama ini.


"Kelly Kwalik mengatakan, aksi penembakan di areal Freeport bukan dilakukan oleh kelompoknya," ungkap Ekodanto sekaligus menegaskan bahwa pengakuan Kelly Kwalik bukan mengada-ada dan bisa dipertanggungjawabkan.


Warga Mimika lainnya, Konis Manusiwa, menilai bahwa pernyataan petinggi TNI dan Polri yang terkesan kontradiksi tersebut memberi sinyal ada sesuatu yang ditutup-tutupi oleh aparat keamanan selama ini. "Kalau petinggi TNI dan Polri sudah membuat pernyataan seperti itu, berarti ada yang tidak beres. Jika demikian, maka tolong buka ke publik, siapa yang mendalangi semua aksi teror di Freeport selama ini," ujar Konis.


Konis juga mempertanyakan keberadaan sejumlah pasukan non-organik di Mimika selama ini dengan tugas dan fungsi yang tidak jelas. Saat menghadiri diskusi publik yang digelar DPD KNPI Papua di Jayapura, Jumat (30/10), Pangdam XVII/Cenderawasih Mayjen TNI AY Nasution menganggap kelompok Kelly Kwalik berada di balik semua aksi teror di areal Freeport.


"Saya tidak bisa menuding, tapi ini saya putarkan video rekaman yang bisa memberikan sedikit gambaran, siapa pelaku teror di PT Freeport," kata Nasution sambil memutarkan video berdurasi satu menit yang menunjukkan seorang pria sedang memegang sepucuk senjata api.


Pria dimaksud, demikian Nasution, adalah Kelly Kwalik. Dalam video tersebut, Kelly Kwalik sedang memberikan perintah kepada anak buahnya untuk menyerang PT Freeport dan hingga kini perintah tersebut belum ditarik atau dicabut.


Selain memutar video Kelly Kwalik, Nasution juga memutar video Goliat Tabuni, pimpinan kelompok separatis TPN-OPM wilayah Wamena dan Puncak Jaya yang juga sedang memegang sepucuk senjata organik.

Aksi penembakan di areal pertambangan PT Freeport yang berlangsung sejak Juli hingga Oktober telah mengakibatkan tiga orang tewas (dua karyawan dan satu anggota polisi) serta puluhan lainnya luka-luka.



• Kompas.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar