Sejumlah musisi dan kelompok musik, termasuk REM dan Pearl Jam, akan mengajukan tuntutan hukum terkait penggunaan musik mereka dalam proses interogasi tersangka teroris di penjara militer di Teluk Guantanamo, Kuba.
Tuntutan hukum itu bertujuan untuk membuka akses ke dokumen-dokumen rahasia pemerintah Amerika Serikat (AS).
Seperti dikutip dari laman stasiun televisi Al Jazeera, rencana tersebut diumumkan pada Kamis 22 Oktober 2009, saat band-band tersebut memberikan dukungan bagi Kampanye Nasional Dukung Penutupan Guantanamo.
Kampanye itu sendiri digagas oleh para mantan jenderal militer Amerika Serikat dan sejumlah politisi. Kampanye itu juga menyinggung laporan yang dirilis dari Departemen Pertahanan AS mengenai sebuah metode interogasi yang dikenal dengan nama teknik "futility" yang mencakup pemutaran musik dalam volume sangat tinggi kepada para tahanan.
Mereka, termasuk musisi Trent Reznor dan Tom Morello, menyatakan dukungan terhadap upaya untuk mengungkap semua dokumen rahasia pemerintah yang menyinggung tentang bagaimana musik digunakan sebagai sebuah alat interogasi.
“Guantanamo dikenal di seluruh dunia sebagai salah satu tempat di mana manusia disiksa, dari waterboarding hingga ditelanjangi, ditutup kepalanya, dan para tahanan juga mengalami pelecehan seksual. Musik kami diputar selama 72 jam dalam volume tinggi yang hanya berada di bawah level yang bisa memecahkan gendang telinga,” kata Morello.
"Guantanamo mungkin adalah gagasan Amerika saat pemerintahan Dick Cheney, tapi bukan ide saya. Kenyataan bahwa musik yang saya ciptakan digunakan dalam kejahatan kemanusiaan, membuat saya muak,” lanjut dedengkot Nine Inch Nails ini.
Robert Gard, mantan jenderal AS mengatakan, musik para musisi tersebut digunakan tanpa sepengetahuan yang bersangkutan sebagai bagian dari kebijakan yang disalahartikan dalam pemerintahan Bush.
Kate Doyle, analis senior Arsip Keamanan Nasional, mengatakan, para tahanan dipaksa untuk mendengarkan. Sebagai contoh, musik versi disko Eminem diputar lebih dari 24 jam dalam satu kali proses interogasi. Itu menjadi cara untuk menyiksa tahanan, mencegah mereka tidur.
Presiden Barack Obama, pada hari kedua menjabat, mengatakan akan menutup penjara Guantanamo dalam waktu satu tahun. Namun pejabat Gedung Putih mengatakan, batas akhir penutupan, yakni 22 Januari 2010, tampaknya tidak akan terpenuhi karena berbagai persoalan politis dan hukum.
• VIVAnews
Tuntutan hukum itu bertujuan untuk membuka akses ke dokumen-dokumen rahasia pemerintah Amerika Serikat (AS).
Seperti dikutip dari laman stasiun televisi Al Jazeera, rencana tersebut diumumkan pada Kamis 22 Oktober 2009, saat band-band tersebut memberikan dukungan bagi Kampanye Nasional Dukung Penutupan Guantanamo.
Kampanye itu sendiri digagas oleh para mantan jenderal militer Amerika Serikat dan sejumlah politisi. Kampanye itu juga menyinggung laporan yang dirilis dari Departemen Pertahanan AS mengenai sebuah metode interogasi yang dikenal dengan nama teknik "futility" yang mencakup pemutaran musik dalam volume sangat tinggi kepada para tahanan.
Mereka, termasuk musisi Trent Reznor dan Tom Morello, menyatakan dukungan terhadap upaya untuk mengungkap semua dokumen rahasia pemerintah yang menyinggung tentang bagaimana musik digunakan sebagai sebuah alat interogasi.
“Guantanamo dikenal di seluruh dunia sebagai salah satu tempat di mana manusia disiksa, dari waterboarding hingga ditelanjangi, ditutup kepalanya, dan para tahanan juga mengalami pelecehan seksual. Musik kami diputar selama 72 jam dalam volume tinggi yang hanya berada di bawah level yang bisa memecahkan gendang telinga,” kata Morello.
"Guantanamo mungkin adalah gagasan Amerika saat pemerintahan Dick Cheney, tapi bukan ide saya. Kenyataan bahwa musik yang saya ciptakan digunakan dalam kejahatan kemanusiaan, membuat saya muak,” lanjut dedengkot Nine Inch Nails ini.
Robert Gard, mantan jenderal AS mengatakan, musik para musisi tersebut digunakan tanpa sepengetahuan yang bersangkutan sebagai bagian dari kebijakan yang disalahartikan dalam pemerintahan Bush.
Kate Doyle, analis senior Arsip Keamanan Nasional, mengatakan, para tahanan dipaksa untuk mendengarkan. Sebagai contoh, musik versi disko Eminem diputar lebih dari 24 jam dalam satu kali proses interogasi. Itu menjadi cara untuk menyiksa tahanan, mencegah mereka tidur.
Presiden Barack Obama, pada hari kedua menjabat, mengatakan akan menutup penjara Guantanamo dalam waktu satu tahun. Namun pejabat Gedung Putih mengatakan, batas akhir penutupan, yakni 22 Januari 2010, tampaknya tidak akan terpenuhi karena berbagai persoalan politis dan hukum.
• VIVAnews
Tidak ada komentar:
Posting Komentar