Perjalanan panjang mewarnai wajah demokrasi di Indonesia ini, seperti halnya Pemilu yang selalu menimbulkan pro kontra atas hasil yang diperoleh. Untuk periode 2009-2014, kursi kepresidenan masih dipegang oleh Susilo Bambang Yudoyono.
Dengan demikian beliau banyak memiliki kekuasaan untuk menentukan orang-orang yang akan duduk di dalam kabinetnya nanti dan seperti info sebelumnya bahwa ada beberapa menteri yang berpotensi bakal hengkang dari Kabinet SBY.
Pada jabatan Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) periode ini Taufiq Kiemas resmi terpilih sebagai Ketua MPR periode 2009-2014. Lolosnya Kiemas dengan mudah mencapai pucuk pimpinan MPR tak lain hasil dukungan seluruh partai di Senayan termasuk Partai Demokrat.
Lengkap sudah kesuksesan Partai Demokrat di tahun 2009. Setelah berhasil membawa ketua dewan pembinanya, Susilo Bambang Yudhoyono sebagai Presiden terpilih lima tahun mendatang. Partai Demokrat juga menguasai kursi Dewan Perwakilan Rakyat termasuk menjadikan kadernya Marzuki Alie sebagai ketua DPR.
"Saya sudah duga pak Taufiq Kiemas terpilih dengan mudah. Tentu dukungan Demokrat tidak gratis," kata pengamat politik dari LIPI, Lili Romli.
Dia menuturkan, berhasilnya lobi politik Demokrat ke PDI Perjuangan ditujukan untuk mengamankan kebijakan pemerintah ke depan. "Kalau pun (PDIP) tidak bergabung ke pemerintahan, paling tidak Demokrat sudah menanamkan jasa di PDIP. Nanti pasti ada take and givenya," sambung dia.
Lili khawatir bila DPR/MPR nantinya tak lagi bersikap kritis terhadap kinerja pemerintah. Karenanya, dia meminta anggota dewan untuk tetap menerapkan sistem check and balances dalam bekerja. "Jangan sampai kembali ke Orde Baru," tandasnya.
Kemarin malam pimpinan MPR resmi dilantik melalui proses pengambilan sumpah oleh Ketua Mahkamah Agung Harifin Tumpa. Taufiq Kiemas sebagai Ketua MPR akan dibantu empat Wakil Ketua yakni, Melani Leimena Suharli (Demokrat), Hajrianto Tohari (Golkar), Lukman Hakim Saifuddin (PPP) dan Ahmad Farhan Hamid (DPD).
• Okezone.com
Dengan demikian beliau banyak memiliki kekuasaan untuk menentukan orang-orang yang akan duduk di dalam kabinetnya nanti dan seperti info sebelumnya bahwa ada beberapa menteri yang berpotensi bakal hengkang dari Kabinet SBY.
Pada jabatan Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) periode ini Taufiq Kiemas resmi terpilih sebagai Ketua MPR periode 2009-2014. Lolosnya Kiemas dengan mudah mencapai pucuk pimpinan MPR tak lain hasil dukungan seluruh partai di Senayan termasuk Partai Demokrat.
Lengkap sudah kesuksesan Partai Demokrat di tahun 2009. Setelah berhasil membawa ketua dewan pembinanya, Susilo Bambang Yudhoyono sebagai Presiden terpilih lima tahun mendatang. Partai Demokrat juga menguasai kursi Dewan Perwakilan Rakyat termasuk menjadikan kadernya Marzuki Alie sebagai ketua DPR.
"Saya sudah duga pak Taufiq Kiemas terpilih dengan mudah. Tentu dukungan Demokrat tidak gratis," kata pengamat politik dari LIPI, Lili Romli.
Dia menuturkan, berhasilnya lobi politik Demokrat ke PDI Perjuangan ditujukan untuk mengamankan kebijakan pemerintah ke depan. "Kalau pun (PDIP) tidak bergabung ke pemerintahan, paling tidak Demokrat sudah menanamkan jasa di PDIP. Nanti pasti ada take and givenya," sambung dia.
Lili khawatir bila DPR/MPR nantinya tak lagi bersikap kritis terhadap kinerja pemerintah. Karenanya, dia meminta anggota dewan untuk tetap menerapkan sistem check and balances dalam bekerja. "Jangan sampai kembali ke Orde Baru," tandasnya.
Kemarin malam pimpinan MPR resmi dilantik melalui proses pengambilan sumpah oleh Ketua Mahkamah Agung Harifin Tumpa. Taufiq Kiemas sebagai Ketua MPR akan dibantu empat Wakil Ketua yakni, Melani Leimena Suharli (Demokrat), Hajrianto Tohari (Golkar), Lukman Hakim Saifuddin (PPP) dan Ahmad Farhan Hamid (DPD).
• Okezone.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar