Ayah kejam, sebutan ini pantas diberikan untuk Widiatno,28, warga RT 01 RW 03, Kelurahan Gamer, Kota Pekalongan, Jateng. Pasalnya ayah muda ini tega membanting anaknya sendiri, bayi perempuan yang baru berumur empat bulan hingga tewas.
Perbuatan biadab itu dilakukan hanya karena jengkel karena anaknya yang diberi nama Cinta Widya Kunia itu terus rewel dalam gendongannya.
Bayi malang itu akhirnya meninggal dunia, Sabtu (31/10) sekitar pukul 10.00 setelah sempat mendapat perawatan di RSUD Kalisari Batang. Polisi dengan mudah membekuk sang ayah tanpa perlawanan setelah mendapat laporan dari ibu sang bayi, Ny Kurniati,18.
Menurut Ny Kurniati, awalnya bayi malang itu dalam gendongan sang ibu usai mandi pagi. Saat dalam gendongan, bayinya muntah, mungkin terlalu banyak minum air susu ibunya . Karena itulah sang ibu menitipkan bayinya kepada suaminya karena akan membersihkan bajunya yang terkena muntahan.
Entah kenapa, bayi perempuan itu terus menangis dalam gendongan sang ayah. Karena terus rewel dan menagis, sang ayah mulai terlihat gusar dan emosi. Sang ayah mulai memukuli bokong bayinya sambil meminta agar korban tidak terus rewel. Sebaliknya mungkin karena pukulan ayahnya dirasa sakit, sang bayi justru bertambah kencang menangisnya.
Melihat bokong anaknya dipukuli ayahnya, Ny Kurniati langsung berupaya mengambil alih gendongan anaknya. Tetapi mendadak suaminya malah membawa lari bayinya ke samping rumah. Bahkan, beberapa saat kemudian ibu muda itu menyaksikan kejadian yang samasekali tak pernah diduganya.
Dengan gusar dan emosi, Widiatno membanting bayinya sendiri ke tanah dengan kerasnya. Akibatnya, bayi yang masih kecil itu langsung tidak bergerak meski nafasnya masih tersengal-sengal. Melihat kejadian itu sang ibu kontan menjerit histeris sambil berteriak-teriak minta tolong.
Sebelum meninggal, Cinta sempat tak sadarkan diri sehingga Ny Kurniati secapatnya membawa ke RSUD Kalisari Batang dibantu sejumlah tetangga. Saat dibawa ke RSUD kondisi korban sudah mengkhawatirkan, dengan beberapa luka di tubuhnya. Setelah sempat mendapat perawatan, bayi malang itu akhirnya tewas.
Mengatahui putrinya tewas, sang ibu kontan shock dan sempat beberapakali jatuh pingsan. Ny Kurniati langsung meminta tolong tetangganya untuk melaporkan kejadian tersebut kepada polisi. Polisi yang mendapat laporan segara mendatangi TKP melakukan pengusutan. Tersangka dengan mudah ditangkap di rumahnya.
Kapolresta Pekalongan, AKBP Drs Aris Budiman, melalui KBO Reskrim Heri Purwanto, membenarkan kejadian tersebut. Setelah dilakukan autopsi, bayi itu mengalami patah tulang leher serta kepala yang cukup parah. Melihat kondisinya, bayi itu jelas dibanting dengan sengaja oleh tersangka. Guna pengusutan, sejumlah saksi dimintai keterangan.
• poskota.co.id
Perbuatan biadab itu dilakukan hanya karena jengkel karena anaknya yang diberi nama Cinta Widya Kunia itu terus rewel dalam gendongannya.
Bayi malang itu akhirnya meninggal dunia, Sabtu (31/10) sekitar pukul 10.00 setelah sempat mendapat perawatan di RSUD Kalisari Batang. Polisi dengan mudah membekuk sang ayah tanpa perlawanan setelah mendapat laporan dari ibu sang bayi, Ny Kurniati,18.
Menurut Ny Kurniati, awalnya bayi malang itu dalam gendongan sang ibu usai mandi pagi. Saat dalam gendongan, bayinya muntah, mungkin terlalu banyak minum air susu ibunya . Karena itulah sang ibu menitipkan bayinya kepada suaminya karena akan membersihkan bajunya yang terkena muntahan.
Entah kenapa, bayi perempuan itu terus menangis dalam gendongan sang ayah. Karena terus rewel dan menagis, sang ayah mulai terlihat gusar dan emosi. Sang ayah mulai memukuli bokong bayinya sambil meminta agar korban tidak terus rewel. Sebaliknya mungkin karena pukulan ayahnya dirasa sakit, sang bayi justru bertambah kencang menangisnya.
Melihat bokong anaknya dipukuli ayahnya, Ny Kurniati langsung berupaya mengambil alih gendongan anaknya. Tetapi mendadak suaminya malah membawa lari bayinya ke samping rumah. Bahkan, beberapa saat kemudian ibu muda itu menyaksikan kejadian yang samasekali tak pernah diduganya.
Dengan gusar dan emosi, Widiatno membanting bayinya sendiri ke tanah dengan kerasnya. Akibatnya, bayi yang masih kecil itu langsung tidak bergerak meski nafasnya masih tersengal-sengal. Melihat kejadian itu sang ibu kontan menjerit histeris sambil berteriak-teriak minta tolong.
Sebelum meninggal, Cinta sempat tak sadarkan diri sehingga Ny Kurniati secapatnya membawa ke RSUD Kalisari Batang dibantu sejumlah tetangga. Saat dibawa ke RSUD kondisi korban sudah mengkhawatirkan, dengan beberapa luka di tubuhnya. Setelah sempat mendapat perawatan, bayi malang itu akhirnya tewas.
Mengatahui putrinya tewas, sang ibu kontan shock dan sempat beberapakali jatuh pingsan. Ny Kurniati langsung meminta tolong tetangganya untuk melaporkan kejadian tersebut kepada polisi. Polisi yang mendapat laporan segara mendatangi TKP melakukan pengusutan. Tersangka dengan mudah ditangkap di rumahnya.
Kapolresta Pekalongan, AKBP Drs Aris Budiman, melalui KBO Reskrim Heri Purwanto, membenarkan kejadian tersebut. Setelah dilakukan autopsi, bayi itu mengalami patah tulang leher serta kepala yang cukup parah. Melihat kondisinya, bayi itu jelas dibanting dengan sengaja oleh tersangka. Guna pengusutan, sejumlah saksi dimintai keterangan.
• poskota.co.id
Tidak ada komentar:
Posting Komentar